MUDAHNYA MEMBUAT DAFTAR ISI SECARA OTOMATIS

Buat teman-teman yang sedang dan senang membuat karya tulis dan karya ilmiah seperti makalah, buku, skripsi, tesis dan bahkan disertasi, hari ini saya akan membagikan tips dan trik bagaimana membuat daftar isi secara otomatis. Kalau yang terbiasa membuat daftar isi dengan menggunakan tombol TAB dan Mengatur Tabs Secara Manual maka tinggalkan kebiasaan yang tidak efisien tersebut. Berikut langkah-langkahnya :

Pada Cara ini diasumsikan bahwa belum dilakukan pengetikan pada file Microsoft Word anda, dengan kata lain kita memulai lembar kerja dari kosong. Langkah-langkahnya sebagai berikut: Continue reading

AKHIRNYA.. PROMOSI DOKTOR JUGA!!!

Hari ini tepat Pukul 10.00 Tanggal 13 Maret 2017 Bertempat di Aula Fakultas Ekonomi dan Bisnis Kampus Tamalanrea dilaksanakan Sidang Promosi Doktorku. Sidang Promosi ini dalam rangka memperoleh gelar Doktor di Bidang Ilmu Ekonomi dengan mempertahankan Disertasi yang Berjudul Analisis Perilaku dan Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akademik Pada Perguruan Tinggi di Kota Makassar. Terima Kasih kepada teman-teman atas doa dan dukungannya sehingga saya dapat menyelesaikan studi saya.. Thanksssssss

This slideshow requires JavaScript.

 

HAK : Diminta salah, Dipertanyakan disangka “matre”, Dibiarkan juga tidak bisa karena kebutuhan

Salah seorang rekan saya bercerita kepada saya mengenai kewajiban dan hak mereka di organisasi tempat mereka bekerja. Dia mengatakan kepada saya bahwa hak mereka setalah melakukan kewajiban mereka (pekerjaan) selama berbulan-bulan belum dibayarkan. Diskusi kami dimulai dengan  pertanyaan, apakah salah ketika dia terus mencoba mempertanyakan dan meminta apa yang menjadi haknya serta solusi yang baik kira-kira bagaimana dan pertanyaan-pertanyaan lainnya.? Berbicara mengenai kewajiban dan hak, (biasanya hak dan kewajiban) saya tulis terbalik untuk menyesuaikan kondisi diatas, singkatnya kewajiban adalah sesuatu yang harus dilakukan sedangkan hak adalah sesuatu yang mutlak diterima sebagai hasil dari pelaksanaan kewajiban.

Dalam organisasi, kewajiban karyawan adalah melaksanakan dan bertanggungjawab atas pekerjaannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku di organisasi. Organisasi berhak menuntuk karyawannya agar melaksanakan kewajiban mereka. Salah satu hak karyawan adalah menerima imbalan atas kewajiban (pekerjaan) yang telah mereka kerjakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku didalam organisasi. Dalam beberapa aturan kepegawaian menyebutkan setiap pegawai berhak menerima penghasilan yang sah atau gaji pokok menurut perbandingan luasnya tanggungjawab masing-masing, serta penghasilan sah lainnya yang ditetapkan oleh pemimpin. Pernyataan ini membenarkan bahwa tidaklah salah ketika seorang karyawan menuntut haknya berupa penghasilan atau upah terhadap organisasinya atas pekerjaan dan tanggungjawab atas pekerjaannya dalam organisasi. Bukankah ketika karyawan tidak melaksanakan kewajibannya pada sebuah organisasi maka organisasi berhak menuntut dan bahkan memberikan punishment atas kelalaian karyawannya tersebut. Kenapa kondisi sebaliknya dianggap salah.

Diskusi kami juga mengarah pada susahnya memperoleh ketepatan dan kepastian informasi mengenai haknya ini. Apakah budaya kita memang sudah berubah, sehingga saat ini mereka yang mempertanyakan haknya dianggap salah dan dianggap kesannya “matre”. Beberapa kasus mengenai hal ini sudah sering penulis temui. Terkadang ketika kita datang kepada pihak terkait mempertanyakan hal tersebut, suara dengan volume tinggi nan mengiris hati yang kita peroleh. Tidakkah mereka sadar bahwa sudah menjadi kewajiban mereka memberikan informasi mengenai hak tersebut dan disampaikan dengan sopan dan ramah.

Salah satu tulisan (www.muslim.co.id) disebutkan bahwa nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan memberikan upah sebelum keringat si pekerja kering.  Masih dalam tulisan yang sama disebutkan bahwa diharamkan menunda pemberian gaji padahal mampu menunaikannya tepat waktu. Yang dimaksud memberikan gaji sebelum keringat si pekerja kering adalah ungkapan untuk menunjukkan diperintahkannya memberikan gaji setelah pekerjaan itu selesai ketika si pekerja meminta walau keringatnya tidak kering atau keringatnya telah kering. Berdasarkan pernyataan itu maka sudah seharusnya organisasi memberikan gaji atau upah karyawannya tepat waktu dan tidak disarankan untuk menundanya, karena menunda pembayaran gaji pada pegawai padahal mampu merupakan suatu kezholiman dan orang yang menunda kewajiban, halal kehormatan dan pantas mendapatkan hukuman. Oleh karena itu, seharusnya pemimpin dalam organisasi seharusnya membayarakan gaji atau upah yang menjadi hak karyawannya tepat waktu agar terhindar dari kezholiman.

Dalam ilmu manajemen, upah atau intensif merupakan salah satu bentuk reward yang diberikan kepada karyawan atas pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan tersebut pada perusahaan tempatnya bekerja. Sebahagian besar organisasi memberikan reward kepada karyawan dengan tujaun to attract, to retain and to motivate (menarik, mempertahankan dan memotivasi). Sistem reward mampu menarik dan mempengaruhi keputusan calon karyawan yang diingikan untuk bergabung dengan perusahaan. Sistem reward juga dapat menjadi strategi untuk mempertahankan karyawan perusahaan dari incaran perusahaan pesaing dan perusahaan lainnya. Dengan sistem reward yang baik dan menarik, perusahaan mampu mempertahankan karyawannya yang ingin bergabung dengan perusahaan lain. Selain itu, sistem reward juga dapat memotivasi karyawan untuk meningkatkan produktifitasnya. Beberapa penelitian menunjukkan insentif karyawan memiliki hubungan yang positif yang kuat terhadap kinerja (Chiu, et al., 2002; Manjunath dan Rajesh, 2012; dan Lee dan Chen, 2011).

Berdasarkan perjelasan diatas penulis menyimpulkan bahwa sebaiknya organisasi membayarakan upah, gaji dan intensif karyawannya sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati sehingga dapat mempertahankan dan memotivasi karyawannya untuk meningkatkan kinerja dan produktifitasnya. Sebaiknya dibuat sistem dan perencanaan yang baik pada organisasi agar hak-hak karyawannya dapat dibayarkan tepat waktu. Untuk kasus diatas, sebaiknya organisasi memberikan informasi yang pasti dan akurat dan memberikan kepastian kepada karyawannya atas hak-hak yang seharusnya diberikan kepada karyawannya, mengingat pentingnya upah, gaji dan intensif terhadap produktifitas dan kinerja karyawannya.

KARMA

Teman baikku pernah bilang “karma itu datangnya belakangan”. Malam ini kata temanku ini terbukti.

Malam ini tepat pukul 23.30 di Coffe Toffe Perintis Kemerdekaan bukti empirik atas pernyataan itu terbukti. Seperti biasa weekend ini kuhabiskan dengan mengerjakan beberapa bagian dari proposal disertasiku yang masih gelap, belum ada gambaran. Setelah konsultasi pertama dengan pembibing akademik yang memberikan instruksi untuk merangkum beberapa penelitian dan mencari dimensi serta indikator dari variabel-variabel penelitianku. Misi utamaku hari ini adalah menyelesaikan hal tersebut. Continue reading

The Greatest Broken Heart

“Setiap orang pasti akan mengalami patah hati yang mengubah cara pandangnya terhadap cinta dan sesuatu seumur hidupnya. Orang yang telah mengalami patah hati hebat pasti akan berubah. Kita selama-lamanya akan menjadi orang lain gara-gara satu patah hati kampret didalam hidup kita” – Raditya Dika.

Awalnya ku pikir patah hati terhebatku ketika tengah malam pulang kerumah tiba-tiba diatas meja sudah ada undangan dari perempuan yang ku kejar beberapa tahun yang kemudian menikah dengan orang lain. Patah hati, mungkin iya tapi bukan yang terhebat. Rasanya seperti pesan mie kuah yang paling enak di suatu kota, kemudian dengan ekspektasi tinggi tuh makanan bakalan enak karena nama besarnya. Tapi pas sampai kelidah rasanya biasa-biasa saja.

Dalam hidupku, ada 2 patah hati terhebat. Continue reading

Cinta dan Organisasi

Catatan Kecil Senin, 23/03/2015

Hari ini Senin dan salah satu hari terburukku. Hari ini berkantor dimulai dengan rasa lelah, ngantuk dan totally losing my mood to do anything. Mungkin karena bawaan mood yang lagi tidak baik, dikantor semua orang disekitar terlihat seperti musuh, musuh yang sangat ingin ku singkirkan. But i’m a professional worker, so i have to do my work no matter what condition i have.

Entah mengapa beberapa hari ini kata-kata salah satu professor yang sangat kuhormati dikampus terus berulang-ulang dikepalaku. Beliau disuatu pertemuan perkuliahan menatapku dengan tajam dan penuh keyakinan sambil mengatakan “Kalau habitat sudah tidak sesuai sebaiknya ditinggalkan saja, cari habitat yang sesuai biar bisa hidup senang dan nyaman”. Diakhir perkuliahan sang professor mendekatiku dan mengatakan coba direnungkan dan ku tunggu di program doktor setelah ini ya. Sekarang saya sudah mengikuti salah satu sarannya. Continue reading

Letter For Mommy

10552447_10202499016532389_1466863359756741573_n

It’s 03.20 PM, i’m still in office with a lot of work around me. With any book for my preparation in my prelium on my doctoral study in economics when not for long time from now will entered it’s Semi-Final. Supposedly I‘m seriously reading of books and make a summary of one of the mandatory scripture written by economists Samuelson, but for some reason my brain is another volition. You See The Picture Above, Yess. Thats my parents. My lovely mom is on the left and right side my beloved daddy. Speaking of my mom, she is the best girl i know so far. Best girl in my life, OF COURSE .. !!. Continue reading

Work-Life Balance DiBelanda

Belanda merupakan salah satu Negara besar di Eropa. Belanda juga merupakan Negara dengan jumlah penduduk terbesar didunia. Teringat ketika masih dibangku Sekolah Dasar, guru pengetahuan sosial saya selalu mengatakan bahwa Belanda adalah satu-satunya Negara didunia ini yang mayoritas tanahnya dibawah permukaan laut. Melalui satu kalimat tadi sudah terlihat jelas Kreativitas yang dimiliki masyarakat Belanda. Dalam perekonomian Belanda sempat mengalami keterpurukan di Era tahun 1980. Permasalahan perekonomian ini semakin diperburuk dengan karyawan dan tenaga kerja yang mengalami kesulitan hidup. Inflasi dan pengangguran yang meningkat membuat pemerintah, buruh dan organisasi-organiasi pengusaha bertemu dalam sebuah forum negosiasi yang kemudian kita kenal dengan Perjanjian Wassenaar. Perjanjian ini menetapkan moderasi upah. Moderasi upah ini berupa perubahan jam kerja Tenaga Kerja menjadi lebih pendek. Pada saat itu pemerintah Belanda juga berjanji tidak akan lagi campur tangan dalam negosiasi upah. Hal ini terbukti berhasil dengan meningkatnya hasil ekspor. Continue reading

Wrong or Right way..

Udah seminggu lebih ini gw and puluhan orang disini kurang tidur, belajar sesuatu yang bahkan ade2 gw ngga bakalan percaya dengan teori2 yang super ribet and berbelit2.. Ngga gw banget yang memandang suatu teori bisa dipembelajarkan atau di anggap benar2 sebuah teori apabila berhasil diterapkan secara nyata. Tetapi jika tidak, teori itu hanya omong kosong belaka’, dan omong kosong ngga pantas untuk dipelajari. Itu menurut gw. Continue reading